Polisi Tembak Mati Dua Penculik Pejabat Aceh

Setelah Terima Tebusan Rp 700 Juta BANDA ACEH – Polisi menembak mati dua pelaku penculikan Sekretaris Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Aceh sesaat setelah menerima uang tebusan. Kamal Bahri (42), korban penculikan, selamat karena dibebaskan sebelum baku tembak terjadi. Insiden itu terjadi di kawasan Keude Geureugok, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Aceh, sekitar pukul 11.15 WIB, Senin (1/2). Saat itu, pelaku baru saja menerima uang tebusan sebesar Rp 700 juta yang diserahkan keluarga korban. Korban bernama Kamal Bahri (42) serta keluarganya langsung meninggalkan lokasi setelah menyerahkan tebusan yang diminta kelompok tersebut. Tak lama setelah korban dilepas, puluhan polisi gabungan dari Polda Aceh, Polresta Banda Aceh dan Polres Lhokseumawe, menyergap kedua pelaku yang mengendarai mobil Avanza. Lantaran kedua pelaku melawan, polisi terpaksa melepas tembakan peringatan. Kedua pelaku, Ismuharuddin dan Barmawi, balas melepaskan tembakan ke arah polisi. Baku tembak terjadi sekitar 15 menit. “Kedua pelaku berhasil kita lumpuhkan. Satu tewas di tempat kejadian dan satu lagi dalam perjalanan ke rumah sakit,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Teuku Saladin kepada acehfiles petang tadi. Kedua pelaku yang diketahui sebagai warga Nisam, Aceh Utara itu lalu dievakuasi ke Rumah Sakit Cut Mutia, Lhokseumawe. Akibat baku tembak itu, mobil yang dikendarai pelaku terdapat sejumlah lubang bekas peluru dan ban kempes. Mobil Avanza warna hitam itu lalu diamankan polisi sebagai barang bukti. Barang bukti lain yang berhasil disita, satu pucuk senjata laras panjang jenis SS1, tujuh buah magazen SS1, satu pucuk FN dan satu buah magazen FN. Polisi juga menemukan uang tunai sebesar Rp 700 juta dan satu buah HP dalam mobil yang dikendarai pelaku. Kamal Basri yang juga menjabat Kepala Subbag Pembangunan Lintas Kabupaten/Kota Biro Pembangunan Setda Aceh dilaporkan menghilang sejak Kamis (28/1) malam lalu. Keesokannya, istri Kamal Basri melapor ke Polda Aceh terkait dugaan penculikan suaminya. “Sebab, telepon genggam milik korban tak aktif lagi sejak Kamis malam. Pelaku juga meminta tebusan kepada keluarga korban Rp 1miliar, tapi keluarga korban menyanggupi Rp 700 juta,” kata Saladin. (sal)
Categories:
Similar Videos

0 comments: